
Pada saat kita tidur atau terjaga, gelombang otak senantiasa dihasilkan oleh ‘lalu lintas elektro’ yang sibuk yang melintas melalui miliaran neuron dalam otak. Gelombang-gelombang otak yang berlarian dihasilkan berdasarkan seseorang dalam keadaan terjaga, waspada, mengantuk, atau tertidur lelap. Mimpi adalah peristiwa yang dialami seseorang selama tidur.
Tidur mengikuti pola urutan peristiwa tertentu, yang dapat berulang dengan sendirinya. Ketika tidur, kita mengalami empat tahap tidur, mulai dari tahap setengah sadar hingga tahap tidur lelap atau kerjapan mata lambat atau NREM (nonrapid-eye-movement). Detak jantung dan laju pernafasan menurun dan aktivitas otak melambat.

Setelah 90 menit, tahap tidur lelap beralih ke tahap mengambang atau kerjapan mata cepat atau REM (rapid-eye-movement). Mata bergerak dibawah kelopak mata dan berlangsunglah mimpi. Laju pernafasan dan detak jantung terus meningkat, dan aktivitas otak bertambah. Tubuh tidak bergerak dan otot-otot dalam keadaan lumpuh. Selang lima menit hingga sepuluh menit, sipenidur akan kembali mengalami tidur lelap. Disepanjang malam pola ini terus berulang hingga lima kali dengan tahap tidur REM dimulai setiap selang 90 menit. Rentang waktu tidur lelap terus memendek di sepanjang malam, dan periode tidur REM kian memanjang. Periode REM terakhir berlangsung hingga 50 menit.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1957931-proses-terjadinya-mimpi/#ixzz1o4Hs58of
Tidak ada komentar:
Posting Komentar